Konbanwa!
Tanggal 3 yang lalu gue Ulangan Akhir Semester (UAS).
Memang sih sudah berakhir ada rasa lega sedikir, tapi kemudian yang muncul
malah perasaan dumba’-dumba’ (bahasa makassar: deg- degan). Gue takut
kalau ada nilai yang nggak beres, yang menyebabkan gue tinggal kelas.
Huhuhuhu..
Jadi keesokan harinya setelah UAS berakhir, gue dan
teman- teman ke sekolah untuk cek nilai. Semuanya gue rasa sudah aman termasuk
matematika. Kecuali satu. Nilai al-qur’an hadis gue. Ckckck... *geleng-geleng.
Soalnya kalau mau diingat- ingat, waktu MID gue remedial, trus ulangan harian
remedial juga dan yang parahnya lagi gue ngga pernah menghafal. Mampus deh.
Alasan gue malas, karena gurunya suka permainkan nilai.
Dan pilih kasih. Trus kalau gue bertanya atau protes tentang nilai gue
diabaikan! Puncak- puncaknya nih, pas gue remedial MID Semester II. Gue dan
teman- teman yang remedial dikasih tugas buat soal tanya-jawab sebanyak 40
nomor dan harus dikumpulkan besok. Malamnya Disaat teman- teman sedang asyik
main twitter sambil tiduran. Gue kerja gila-gilaan *lebay. Alhasil tinta pulpen
murah gue habis dan tangan gue pun keriput.
Besoknya gue taruh buku tugas di mejanya. Sudah lamaaaaaa
banget di mejanya dan belum dikembalikan gue. Seminggu sebelum UAS, dia datang
mengungumkan nama- nama yang tidak setor tugas. Termasuk nama gue. Gue pun
protes.
“Pak, saya sudah kumpul tugas!”
“Mana? Ngga ada di meja saya.”
“Sudah lama saya kumpulnya pak.”
“Coba kamu cari di meja saya. Jangan kembali sampai kiamat
kalau bukumu tidak kau temukan.”
Lalu dia bilang lagi *Sambil
menepiskan tangannya, “pokoknya kalian sumbang sajadah saja untuk masjid.” Gue
dongkol. Bukan karena gue ngga mau nyumbang, tapi kenapa ngga bilang dari dulu
saja kek kalau penggantinya itu?! *sambil kipas- kipas berusaha memadamkan api
yang sudah muncul di belakang punggung gue.
Setelah pelajarnnya berakhir, gue setengah berlari menuju
mejanya, ruang guru. Dengan brutal gue mengobrak- abrik mejanya *lebay lagi. Untungnya
gue dapat buku gue bersama buku- buku kelas yang lain di pojokan dekat mejanya.
Tapi apa yang gue terjadi? Gue nggak pernah ketemu Pak guru sampai UAS. *Shiiitttt!! *tendang bola *gol.