#Mimpikawancut Ku yang Dulu Bukanlah yang Sekarang

Sekarang ini gue udah memasuki pertengahan umur 22 tahun. Ngga terasa ya? Rasanya baru kemarin gue berumur 17 tahun dan merayakan kelulusan. Saat masih pake seragam SMA, masih unyu, masih stres sama tugas- tugas sekolah, masih suka sama adik kelas...

Bern, Swiss

Sambil baca buku, gue sedang duduk di tengah- tengah hamparan padang rumput yang hijau. Gue lagi sendirian saat ini, tunangan gue sedang kembali ke Indonesia untuk reunian sama teman- teman SMAnya. Gue diajak sih, tapi gue masih belum mau ninggalin Bern, Swiss untuk saat ini. Hahaha.. Gue lebih memilih tinggal baca buku, dengar era musik 80an sambil minum teh dan buka foto- foto lama disini. Katanya ada festival layang- layang terbesar tahun ini, jadi gue mau tunggu dulu.

            Mengenai tunangan gue, kita mau nikah tahun depan. Belum pasti sih tanggalnya kapan. Tapi kita usahain secepatnya. Tunangan gue ini jauh berbeda dengan kriteria pria waktu gue masih SMA. Dia ini sosoknya dewasa, cerdas, humoris dan baik hati. Sudah pasti. Dia suka main musik dan gue suka baca buku. Saat sore dan malam hari, dia suka main musik disamping gue yang sedang baca buku. Pengennya sih akad nikahnya diadain di Raja Ampat, Papua. Lebih natural aja. Katanya kak Irvina dia berencana bulan madu disini. Mungkin aja bisa ketemu disana. Muehehe..

            Gue juga udah traveling ke seluruh Indonesia dan beberapa negara. Ngga banyak sih baru Rusia, Jepang, Prancis, Canada, Mexico, Amerika, Korea, Inggris, Italia dan Swiss. Rencanya dari Swiss, gue mau pulang ke Indonesia naik balon udara bareng Dia. Semoga saja cuacanya cerah. Hehehe...

WE BACK, INDONESIAAAAA!! :D

  Pekerjaan gue? Santai banget men! Tapi uang gue banyak. Yang jelasnya sih bukan pejabat. Oiya, Pekerjaan gue sekarang sebagai pengusaha toko buku, ilustrator, penulis lepas serta penerjemah bahasa Jepang. Gue suka dengan pekerjaan yang tidak terikat dengan waktu. Apalagi melakukan kegiatan yang monoton setiap harinya. Bisa- bisa gue mati kebosanan. Tapi saat gue mau pergi liburan, suatu hari gue di telepon sama kedubes Jepang! Langsung ngga pake perantara. Gue kaget, kenapa tiba- tiba gue ditelepon apalagi sama orang penting, ternyata gue diundang untuk menerima penghargaan sebagai penerjemah merangkap ilustrator terbaik. Woohoooo~ Demi menerima panggilan itu, terpaksa rencana untuk berlibur ditunda dulu.

Kalo semasa gue 17 tahun gue susah cari uang tambahan, untuk bayar kebutuhan sekolah. inilah saat dimana gue menikmati hasil jerih payah. Ditambah mental yang sudah terlatih tahan banting untuk tidak meminta- minta sama orangtua dulu. Masih ingat banget, di saat teman- teman dengan gampangnya dibelikan gadget canggih gue masih nabung. Hidup teman- teman gue yang dulunya enak, kabarnya udah ngga terdengar lagi. Rasanya kepingin mengadakan reuni untuk mendengarkan perjalanan hidup mereka.

            Rumah gue tetap di Indonesia. Dan masih tinggal sama orangtua. Belum sanggup untuk pisah dari mereka.  Rumah ini dibangun berdasarkan desain sendiri. Bentuk bangunannya sederhana, unik, nyaman dan model Barat dikit. Rumah ini juga mempunyai beberapa ruangan khusus selain rumah pada umumnya. Yaitu ruang ruang keluarga, taman, kolam renang

 

dan perpustakaan yang luaaasss banget. Soalnya buku- buku gue dari kecil sampai sekarang ada disini semua. Jadi perlu tangga dan ruangan khusus. Rumah ini berdekatan dengan danau seperti danau matano yang ada di Sorowako. Jadi setiap saat gue bisa main ke danau.

            Ini aja sih yang bisa menggambarkan hidup gue saat ini. Sudah sore nih, soalnya kalo di Bern cuacanya dingin banget kalo malam. Teh gue juga udah habis dari sejam yang lalu. See you!

*Postingan ini untuk ikut lomba Kancut Keblenger :D