Beberapa bulan yang
lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni
Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebelumnya kalau saya mencari terkait
olahraga maupun fitnes. Hanya memikirkan saja. Jadi sanksi bahwa internet
mulai menyadap isi kepalaku. Haha.. Oke ini terdengar berlebihan.
---
Kemudian, pada
bulan-bulan berikutnya saya tiba-tiba ingin mencari tahu sebab minat baca dan ketertarikanku
menurun terhadap buku-buku. Maka saya teringat telah membuat daftar bacaan, target
harian-bulanan bahkan tahunan di goodreads, (demi membangkitkan semangat)
bahkan mengikuti akun-akun buku di instagram, dari target belasan hingga
puluhan. Diriku yang sekarang hanya bisa tertawa melihat tagetku. Namun tetap
tidak berhasil kuselesaikan. Semua hanya bertahan pada minggu awal dan
halaman-halaman pertama. Bahkan untuk variasi saya pernah membaca dua buku di
saat yang bersamaan. Ketika bosan dengan buku pertama, saya pindah ke buku
kedua. Kemudian kembali lagi ke buku pertama. Begitu seterusnya sampai saya
lupa sudah di halaman berapa.
Saya lalu menghubungkan pernyataan beliau, Ade Rai, dengan target-target bacaan yang telah lama kubuat. Apa karena ada target, saya jadi berfokus pada jumlah yang bisa kutuntaskan? Hingga melupakan 'isinya'?. Bahkan ketika membuat target dan mulai membaca, ada perasaan kecil di dalam hatiku bahwa saya sebenarnya tidak begitu fokus dengan apa yang kubaca dihadapanku. Sedangkan membaca buku perlu perasaan yang tenang dan dalam keadaan konsentrasi. Ada perasaan ingin cepat-cepat ke halaman selanjutnya karena acuan waktu harus menyelesaikan buku tersebut sudah dekat, menyeleksi poin-poin pentingnya saja, atau ingin pindah ke buku selanjutnya. Hanya untuk bisa memperbaharui bacaan. Entah di instgaram khusus bukuku, goodreads atau menulis resensi buku.
Saya pun mulai berhenti untuk menerapkan target atau membuat daftar bacaan. Untung bukannya berhenti membaca ya.
Akhirnya saya mengambil keputusan bahwa membaca buku akan kulakukan jika merasa perlu dan butuh. Ketika merasa perlu membaca, pikiran sudah bisa dipastikan akan fokus, santai dan siap menerima. Saya tidak ingin jika menerapkan target membaca buku, akan menjadi beban dan tidak menyenangkan seperti dulu. Sudah cukup kegiatan menggambar yang seperti itu hahaha.
Sumber gambar: https://pin.it/4gFaZ3y | ||
|
Peran buku sebenarnya
sudah tidak sebesar ketika saya masih sekolah dulu.
Saat komputer belum bisa terhubung dengan internet, hanya sebatas game offline (tahun 2000an awal berbekal teknisi komputer yang memasukkan game).
Kalau pun sudah terhubung (di
tahun 2009) media sosial masih sebatas facebook dan twitter yang hanya bisa
diakses melalui komputer, yang perlu usaha lebih dan menunggu di
jam-jam tertentu berhubung keluarga pada antri pakai, bukan handphone.
Ketika buku masih banyak
mengambil peran edukasi dan hiburan terhadap hidupku. Kini sudah banyak
alternatif lain. Ada banyak varian game, film dan pengetahuan yang mudah
diakses. Oh dan tentu saja kesibukan sebagai orang dewasa. Jangan lupakan itu.
Yakni melakukan pekerjaan mencari pundi-pundi rupiah serta menjadi anak rumah
tangga yang mengambil sebagian besar setengah hari dalam hidupku.
Pada dunia orang dewasa
awal, rasanya saya dituntut untuk selalu produktif. Belajar untuk meningkatkan
skill, jalan. Pekerjaan, jalan. Dan pekerjaan rumah beres. Bagaimana bisa
membagi semua itu dengan harus dengan membaca banyak buku-buku? Ini
semakin meyakinkanku, bahwa bagiku membaca kini tidak perlu lagi menerapkan target. Ia seperti pelarian
ketika saya buntu dengan profesi visual. Saat perasaan benci dan lelah menatap
layar begitu lama. Ketika perasaan benci dengan profesi menggambar ku mulai
muncul, saya bisa lari ke situ, hanya buku-buku yang bisa menyenangkanku.
Apalagi jika membaca buku ringan semasa sekolah bahkan komik :D atau jika saya
butuh sudut pandang yang lain jika ingin menulis cerita fiksi. Dan tidak
menutup kemungkinan, ilustrasi dan tulisanku di media lain, peran buku
di masa lalu sangat berperan besar.
Membaca buku juga sudah bukan menjadi indikator kecerdasan. Namun, dengan terbiasa membaca buku, bisa tahan membaca data yang panjang, bisa menulis tulisan, dan mampu mengatasi rasa sepi.
Meski membaca buku sudah bukan menjadi hal utama dalam hidupku lagi, saya tetap sayang dan cinta dengan buku-bukuku. Mereka banyak membantuku di masa kecil dan remaja
Koleksi komik dan buku ku :D |
No comments:
Post a Comment