Thursday, December 1, 2016

Ultah yang ke 21

Ulang tahun yang ke 21, Fandy menghadiahkanku jam tangan yang kami beli di toko punk merchandise langganannya. Waktu itu dia beli scraftnya 'Rancid', sambil menunggu saya lihat- lihat barang yang lain. Dan ada jam tangan yang bagus, tulisannya Sex Pistols. Tapi karena uangku lagi ga ada jadi belinya kapan-kapan saja.

Pulang dari toko, Fandy tiba- tiba tanya 'mau hadiah apa?'
"Jam tangan yang tadi, haha"
Dia mengiyakan.

Lusanya saat kita mau ke kampus, kita lewat jalan yang tidak biasanya. Awalnya saya tidak sadar karena melamun, memikirkan banyak hal gitu. Tapi ujung- ujungnya saya jadi sadar kalau kita mau ke toko itu. Saya sempat bilang kalau tidak jadi saja hadiahnya karena mahal. Kan lumayan kalau beli yang biasa- biasa saja bisa dapat dua. Tapi saya malah dimarahi. Katanya tidak apa-apa. Tapi jam Sex Pistols-nya sudah ga ada. Sebagai gantinya saya pilih yang NOFX, karna Fandy juga suka itu.

Ya sudah.

Tapi Fandy kasihan sih, dia kan tidak punya jam juga. Jadi saya bilang ke dia, jamnya kita pakai sama- sama saja.
Setibanya di kampus, saya mencari Andrian mau pamer gitu. Dia bilang bagus sih, tapi bikinnya gampang tinggal dimasukkan gambar NOFX-nya. Katanya dia bisa bikin.

"Masa?" saya tidak percaya

Tapi bisa saja kan Andrian iri karna tidak dibelikan juga makanya dia bilang begitu. Lihat saja pergelangan tangannya tidak ada jamnya. Tiba- tiba saya ingat Fandy mau kasih saya surat kalau saya ultah [saya yang minta sebenarnya]. Awalnya dia ga mau ngasih karena takut nanti saya tertawakan, tapi saya bujuk- bujuk akhirnya dia mau juga. Isi suratnya bikin terharu. Trus kita naik ke rooftop kampus sambil lihat sunset. Saya juga minta agar dia sendiri yang baca suratnya. Dan sekali lagi saya bilang terima kasih

Waktu saya bilang, Fandy nanti saya bikin list hadiah untuk tahun- tahun berikutnya ya biar tidak pusing mau hadiahkan saya apa. Fandy hanya bisa terdiam, mungkin ia sedang berpikir keras.

Tuesday, November 29, 2016

Celana Robek-robek

Tiap Fandy pergi dengan celana robek-robeknya, saya jadi pingin coba juga. Satu kali, Fandy datang ke rumah dengan celana robeknya, waktu itu kita mau pergi ke Benteng tapi Fandy menunggu dulu di ruang baca di rumah, eh ternyata ada ayahku sedang duduk di situ. Celana robeknya Fandy pun jadi pusat utama. Kening ayahku langsung berkerut, untung saja Fandy tidak dipelototi. 

[tapi sekarang celana robek-robeknya sudah dijadikan celana pendek karena celananya sudah terlalu robek sekali]

Thursday, August 11, 2016

Nih, Pakai Sandal Ku Saja

Kurang-lebih seperti ini sandal yang ku pakai :""
sumber gambar : http://anotherorion.com/sandal-jepit/

Pengkaderan UKM diadakan bulan Oktober 2015 yang lalu, di kelas yang ikut sekitar sepuluh orang. Termasuk saya dan Fandy. Pengkaderannya diadakan di Pantai Tanjung Bayang.
Seru sih, tapi waktu itu saya pasif dan banyakan diamnya karena masih sungkan dengan senior disana. Karena diadakan di pantai, pikiranku tidak bakal mau make sepatu kets. jadi saya pakai sandal jepit swallow. Tapi ternyata pada make sepatu semua.
Duh, rasanya langsung mau pulang ganti dengan sepatu juga.
Trus Fandy tanya, “Kenapa?”karena saya terlihat celingak-celinguk gitu.
“Tidak ada yang pake sandal jepit.” jawabku.
Fandy terdiam sejenak. “Ya, sudah. Sini tukaran”
Saya jadinya make sandal gunungnya Fandy. Dan ukuran kakinya besar sekali, saya jadi agak terseok-seok.
“Tidak apa-apa?” tanyaku memastikan
Dia menjawab iya sambil terkekeh-kekeh.


Trus temanku yang cewe, lihat. Dia bilang mau juga, pakai sandalnya Fandy. Tapi saya tidak mau kasih. Dia bilang, dia cemburu. Biar dia bilang begitu, saya tetap tidak mau kasih. Ini kan bukan di sinetron atau di FTV yang dia tonton. Yang dengan dia berkata begitu saya bakal ngasih. Tidaklah. Yang dikasih kan saya, bukan kamu.

Friday, August 5, 2016

Pertama Kali Nonton Konser

Semenjak saya punya teman baik yang bisa diandalkan, nyaris tiap weekend saya main keluar. Konser pertama yang saya nonton itu di Monumen Mandala. Seumur-umur saya belum pernah nonton konser atau pertunjukan apalah. Maklumlah, saya anaknya ga suka keramaian dan hiruk-pikuk. Tapi karena waktu itu diajakin dan lagi kosong, jadi ikutan. Saya lupa yang manggung waktu itu apa-apa saja. 
Sampai disana sudah lumayan ramai. Keliling lihat-lihat pameran juga sudah. Awalnya kita masih asyik ngobrol gitu kan, lama-kelamaan saya terdiam.
"Kok diam?" tanya temanku
"He?"
"Saya tanya, kenapa diam"
"Oh..itu..ternyata ramai sekali disini"
"Ya iyalah. Namanya juga konser."
"Pulang yuk, hehehe" saya cengengesan sambil menarik-narik kecil ujung jaketnya.
"Astaga! Konsernya saja belum dimulai. Kenapa mau ikut? Harusnya tinggal di rumah saja kalau begitu"
"Yaa..bercanda kok" saya bohong.
"Tuh, sudah mau tampil band yang pertama. Ayok maju ke depan"

Saya mau ga mau ikut ke depan. Daaan... setelah band-nya mulai ternyata suasananya ga jelek-jelek amat. Tapi saya kan tidak tau lagunya, bagaimana caranya mau ikutan nyanyi? Ah, tapi ga yakin juga sih saya bakal ikutan menyanyi..

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...