Korban Cuci Foto

Beberapa bulan yang lalu, gue sama teman gue mau cuci foto. Setelah pulang sekolah, sedang kucel- kucelnya gitu. Sebelumnya kita belum pernah sama sekali ke sana, cuma dikasih tau. Kata temanku yang lain, biasa yang jaga bapak- bapak. Jadi, sampai disana kita celingak- celinguk gitu. Trus tukang cuci fotonya itu ternyata cowok, dua orang. Ada cewek juga sih. Tapi yang cowok ini mukanya masih anak- anak. Ngga bisa ditebak lah dia kelas berapa. Intinya mereka cakep.

                               

Selesai fotoku diatur untuk mau dicuci. Dia menoleh sebentar ke gue. Mimik muka yang cowok ini, kayak tahan ketawa gitu. Senyum- senyum ngga jelas. Dilihat seperti itu, gue periksa apa ada yang salah. Siapa tahu, kancing baju gue yang lepas atau gue yang terlalu kucel. Atau hatinya memang sedang senang saat itu. Ngga tau. Tapi gue cengengesan aja. Kebiasaan.

Saat mau terima kembalian, kan uangnya ada uang recehnya. Banyak. Dan waktu itu gue juga sedang pegang barang. Berjatuhanlah koin- koin itu dari tangan gue saat mau masuk kantong. Ada yang masuk di kolong, ada yang jatuh di dekat kakinya, pokoknya berhamburanlah. Gue antara mau pungut dengan tidak. Ngga dipungut, sayang, jumlahnya banyak. Akhirnya gue pungut, tapi yang Cuma kelihatan. Kan ngga mungkin gue sampai ngorek- ngorek kolong. Pas selesai, gue berdiri. Dia ketawa, gue pun ikut ketawa juga.

Setelah selesai, gue kode temanku untuk pulang. Trus temanku Tanya, kenapa cowok yang cuci kan fotonya sering lihatin dia. Kamu cantik mungkin, kata gue dalam hati. Oiya, karena gue pake FD dan temanku pake hape, jadi dilayani sama orang yang berbeda. Kita pun pulang. Pas di angkot, temanku buka struknya dan ada tulisan ‘I Love u’ nya. Hahaha. Trus gue mau lihat juga struk gue, tapi ngga di depan temanku, nanti ketahuan lagi kalo ngarep. Jadi secara sembunyi- sembunyi gue buka. Dan.. tidak ada.