Dua Minggu yang lalu, FD ku
rusak. Padahal itu FD 16G dan baru dibeli. Entah karena FD itu terkena virus
(sering pindah- pindah, gara- gara mau copy film) atau itu FD palsu. Sepertinya
alasan terakhir lebih masuk akal. Mengingat harganya tidak sebanding dengan
memorinya.
Karena yang pake terakhir
itu Aziz, aku minta bantuannya supaya bantu perbaiki. Jadi FD itu terkunci
secara otomatis, aku ngga tau kuncinya apa. Kita pun pergi ke lab. Komputer
sekolah dengan Aziz yang sudah ganti baju pramuka dan aku masih pake baju
olahraga. Enak aja pake celana,lebih bebas.
Sampai di lab. Komputer
ternyata banyak banget anak kelas 11. Ngga tau mereka pada print apa. Aziz pun
ngobrol sama temennya yang pintar komputer dan dia disuruh tunggu. Mengingat
kita yang tidak begitu penting disini. Sambil menunggu, mata gue terpaut pada
sosoknya. Sosok yang aku suka di sekolah. Aaawww... dia sedang menunggu fotonya
dicetak. Posisinya membelakangi aku dan Aziz. Mataku ngga bisa lepas dari
sosoknya. Semacam ada magnet cinta gitu. Aku senyum. Siapa tau dia tiba- tiba
menoleh. Sepertinya dia sadar kalo aku ada disini jadi sampai keluar ruangan
pun dia jalan menunduk dan tidak menoleh lagi.
Aziz mulai merasa pengap di
dalam. Jadi dia mengajakku diluar sambil ngobrol. Karena lab. Komputer dekat
dengan area kelasnya, kepalaku celingak- celinguk mencari sosoknya diantara
teman- temannya. Tapi tetap ngobrol sama Aziz meski ngga fokus. Jadi ngga
nyambung gitu. Meski aku juga ngga tau sih mesti ngapain kalo aku ke- gap
cariin dia. Aku senyum sendiri melihat dia mau keluar dari kelasnya sama temen-
temennya. Sekali lagi mataku semakin ngga mau lepas dari sosoknya. Saat mulai
menjauh dari kelasnya dia menoleh ke arahku sambil senyum. Seyumnya tuh beda
seperti ada pesona tersendiri saat kita saling bertatapan. Dia tersenyum sampai
sosoknnya tak telihat lagi.
Aku menahan diri supaya nggak
loncat- loncat kayak menang kuis. Tapi jantungku yang mewakilkan. Saking
fokusnya, aku ngga sadar kalo Aziz sudah ngga ada.
Awawawaw... thank you :D
ReplyDelete