Ternyata adik
yang cakep itu seorang pemain futsal. GLEK! Gue kan paling takut sama bola.
Hampir semua bola gue sudah kena. Bola basket 2 kali. Yang pertama kena di
perut, yang kedua kalinya kena muka gue. Tapi rasa sakitnya itu belum seberapa
dibandingkan waktu kena bola kaki. Masih untung kalau bolanya terbuat dari
plastik. Kalau karet? Mampus deh gue.
Kejadiannya setahun yang lalu. Waktu
itu, gue ikut diklat jurnalistik. Salah satu syarat untuk jadi anggota KIR.
Sekitar jam setengah 4, gue pergi ke masjid sama adik kelas dan zulfah (yang
sekarang jadi ketua osis). Pulang dari masjid, lapangan lagi rame- ramenya oleh
anak futsal. Perasaan gue mulai ngga enak.
Sambil jalan, gue lihat ke lapangan
indor. Ngga ada pembatas antara koridor kelas dengan lapangan. Pas gue jalan,
tanpa gue sadari seorang pemain futsal sedang melakukan tendangan jauh. Sudah
ditebak, bolanya kena siapa. GUE! GILAAAAAAAA...!!!!! spontan gue langsung
terduduk sambil memegangi telinga dan pipi gue yang sakit. Gue tetap dengar,
anak- anak yang main futsal langsung berkumpul. Ada yang bilang “kak, nda
apa-apa?”. “apanya yang kena?”. Ada yang pegang lengan gue, mungkin maksudnya
baik. Tapi karena sakit sekaligus jengkel, gue tepis tuh tangan. Ada juga yang
cekikian. Jahat. Gue mencoba berdiri. Dan masih tetap memegangi pipi dan
telinga gue. Sepanjang perjalanan, gue diam. Diam. Diam. Diam. Gue mencoba
nggak nangis.
Setelah masuk di ruangan diklat, gue
terduduk dan Cuma bisa memandangi adik kelas main game. Dia sempat menawari,
tapi gue menggeleng. Gue mulai merasakan dampak lain dari kena bola tadi.
Telinga gue mulai berdengung dan pipi kiri gue bengkak. Jangankan bicara,
tersenyum pun sakit. Gue memang nggak mau nangis, tapi mata gue nggak mau tahu.
Supaya genangan air mata gue nggak tambah keluar, gue gosok- gosok mata gue
sampai sakit.
Itulah awal mula kenapa gue takut
lewat lapangan. Kenapa gue ngga mau berjalan di sisi kanan koridor dan lebih
memilih berjalan di samping kiri teman gue. Kenapa gue kalau nonton ngga berani masuk ke lapangan. Kenapa gue bertambah takut sama bola. Dan yang paling gue benci, gue
nggak lihat orang tendang bola ke gue!!
AWAS kalau sampai gue tahu! Gue
makan hidup- hidup tuh orang trus tulangnya gue rangkai jadi bingkai foto gue.
lol..pengalaman yang sama ;)
ReplyDeleteHahaha.. jadi punya teman yang senasin nih XD
Delete