Wednesday, May 1, 2013

Review Book : Gadis Jeruk



            Pernah dengar buku berjudul Dunia Sophie? Nah, ini juga pengarang dari buku tersebut. Mungkin bagi orang yang tidak terbiasa membaca buku filsafat, bahasanya menjadi sangat tinggi dan sulit dipahami. Termasuk aku. Hahaha... soalnya ini novel filsafat pertama yang aku baca. Dan karena ada kata- kata yang lumayan tinggi, aku membaca buku yang  hanya setebal 252 halaman ini selama 3 hari. Lama ya?
            Oiya buku ini sudah mengalami 3 kali pencetakan ulang di Indonesia. Yaitu  Edisi lama Maret 2005, edisi gold Juli 2011 dan Oktober 2011.

 
Edisi lama

 Edisi baru

       Novel yang ditulis oleh Jostein Gaarder ini, Gadis Jeruk, menceritakan tentang Georg yang bingung karena mendapat surat dari ayahnya sebelum meninggal sebelas tahun yang lalu untuk dibaca Georg pada usia 15 tahun. Namun, surat tersebut baru ditemukan setelah mereka memberes- bereskan barang ayah di gudang. Isi surat tersebut ialah kisah cinta sang ayah dengan gadis jeruk.
            Ceritanya begini, ketika sang ayah naik trem frogner (semacam kereta). Di dalam trem itu, mata sang ayah langsung tertuju pada seorang gadis yang memakai anorak (mantel kulit) dan membawa sekantong jeruk. Mereka saling menatap. Karena niat Jan Olav (sang ayah) mau menolong membawa kantongan jeruk, malah membawa petaka, ialah penyebab terjatuhnya jeruk- jeruk itu di dalam trem. Dan si gadis jeruk itu marah. Ia pun turun dari kereta. Dan semenjak itulah Jan Olav selalu mencari si gadis jeruk itu untuk meminta maaf, mulai di pasar, di cafe, di gereja dan dimana- mana.

            Dan mereka selalu bertemu di tempat itu.
            Imajinasi yang dimiliki oleh Jan Olav sangat tinggi. Seperti ketika ia sedang mencari gadis jeruk, dia membayangkan bagaimana kalau seandainya gadis jeruk itu berencana untuk berski di Greenland, atau setidaknya di dataran Hardangervidda. Atau gadis jeruk itu sedang dalam perjalanan kembali ke gubuknya untuk memeras berliter- liter jus jeruk yang akan disimpan di kulkas, entah karena dia benci atau alergi  pada jus yang diproduksi oleh minuman dari konsentrat California murahan.
Dan akhirnya setelah 6 bulan lamanya, misteri gadis jeruk itu terpecahkan. Saat aku sudah membaca novel itu dipertengahan, aku sempat berpikir. Siapa tahu,si gadis jeruk itu adalah ibunya. Dan ternyata benar. Gadis jeruk itu bernama Veronika. Yang sekarang menjadi istrinya. Mengapa ia selalu membawa jeruk? Karena ia harus berlatih melukis jeruk sebelum bersekolah di sekolah seni. Dan ternyata selama itu pula mereka saling menyukai dan saling mencari satu sama lain.
Hanya itu sih yang bisa aku simpulkan dari buku ini. Soalnya masih banyak bahasa yang tidak aku mengerti. Hehehe... tapi, sekarang aku penasaran dengan buku Dunia Sophie. Soalnya aku belumpernah baca buku itu.

ini versi Norwegia 

Versi Israel, Bahasa Ibrani 
     

Versi Rusia 



Yang dua terakhir itu aku ngga tahu, mungkin versi New York Times

No comments:

Post a Comment

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...