Wednesday, May 22, 2013

Ada Rahasia Dibalik Bekal



eh ini bukan bekalku ya

            Sudah seminggu ini  aku membawa bekal dari rumah. Alasannya sih simple tapi tujuannya ngga se-simple itu. Alasannya karena aku bosan sama makanan yang dijual di sekolah yang tiap hari itu-itu terus. Dan jujur, aku malas pergi ke kantin. Selain jauh dari kelasku kita juga harus berdesak- desakan. Trus aku pikir- pikir kenapa ngga bawa bekal saja. Akhirnya niat itupun terlaksana juga.
            Dan juga aku lagi mau menabung untuk beli hp. Yah, meskipun sekarang aku sudah punya. Tapi setidaknya aku pengin yang berbasis android gitu. Kan keren. Tapi sayangnya, ngga semudah itu minta sama ortuku. Harus ada prosesnya, mulai dari menyerahkan propsal, sesi tanya- jawab, baru deh dipertimbangkan. Lagipula kalau aku dikasih, pasti saudaraku yang lain mau juga. Yah, begitulah. Jangan sampai ada kesenjangan soosial di rumah. Jadi aku harus menabung recehan demi recehan, dan ribuan demi ribuan. Setiap hari. Terkadang juga, aku berusaha numpang sama temanku yang bawa motor trus searah, meskipun jarang sih. Demi menghemat ongkos pulang.
            Dulu, aku masih ingat. Kakakku sweet seventeen. Trus dia dihadiahkan hp. Waktu itu hp Android belum hits kayak sekrang. Jadi dia dibelikan nokia. Trus aku minta dibelikan juga. Tapi kata nyokap tunggu aku sweet seventeen juga. Aku pun menunggu. Dan sampai sekarang aku belum dihadiahkan hp, padahal sweet seventeenku sudah lewat 6 bulan. Pernah aku menagih janji itu. Setelah diskusi keluarga, kakakku protes. Seakan- akan dia ngga mau kalau hpku lebih bagus dari hpnya. Dia pun minta dibelikan juga. Curang kan? Pada akhirnya, sampai sekarang aku ngga dibelikan juga. Alasannya karena kakakku ngga setuju kalau hp anak sekolah di atas 1 juta. Nyokap pun termakan dengan pemikiran kakakku. Katanya ngga bagus kalau hp anak sekolah terlalu mahal. Aku pun setuju (dalam hati). Harga hpnya kan dulu Cuma 800.000. Mana ada coba hp berbasis android dibawah 1 juta sekarang. Mataku pun jadi sering berkaca- kaca kalau membicarakan tentang janji hp.

            Kembali ke bekal. Oiya, selama aku bawa bekal makanan sama air minum, uang jajanku utuh lho. Eh, Tapi, belum dipotong untuk bayar uang kelas, uang arisan sama ongkos pulang. Jadi yang bisa aku tabung Cuma 3.000/hari. Awalnya yang bawa bekal Cuma aku saja, tapi lama- kelamaan teman- temanku mulai bawa juga. Malah sepaket dengan air minumnya. Untuk mendukung tujuanku ini, aku punya buku kas. Jadi semua pengeluaran aku catat disitu.
            Nyokap sudah janji sih, kalau aku sanggup bayar cicilan kredit tiap bulan selama 13 bulan, beliau bakalan ambilkan HP. Kadang, aku iri juga sih sama temanku yang begitu mudahnya dibelikan gadget sama ortunya. Atau belum juga cukup setahun sudah ganti. Diantara mereka ada yang punya tab, laptop atau iphone. Aaaa... aku juga mauuu.
            Karena sadar uang jajanku ngga banyak, aku pun mulai mengais rejeki. Sebenarnya, jiwa dagangku sudah ada sejak kelas 4 SD. Tapi karena ada sesuatu peristiwa, aku vakum sementara. Dan tumbuh lagi sejak kelas X. Macam- macam deh bisnis yang aku ikuti. Mulai dari yang kecil sampai yang sedang- sedang. Untungnya? Lumayan untuk bayar- bayar LKS dan menambah tabungan untuk HP. Hehehe.
            Dulu, aku tidak terlalu menganggap uang seribu atau dua ribu. Tapi semenjak aku cari uang sendiri dengan tujuan, mereka sangat berharga. Tapi bukan berarti hemat, aku pelit lho.
            Oiya, supaya ngga bosan bawa bekal, sering- sering berexperimen di dapur atau langsung terjun ke dapur. Lihat juga resep- resep dari chef Bara atau blogwalking ke blog kuliner. Tapi usahakan bawa yang simple- simple aja. Ngga usah bawa kepiting atau ikan beserta cobek- cobeknya. hehehe

No comments:

Post a Comment

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...