Saturday, November 3, 2012

Hemat kertas = Sayang Pohon




DID YOU KNOW?
Untuk memproduksi kertas, banyak pohon yang berdiameter 15- 20 meter dengan tinggi 40 meter harus ditebang. Bukan Cuma itu, proses pengelolahan dari kayu menjadi kertas di pabrik juga akan menghasilkan emisi dan limbah, yang ujung- ujungnya mencemari lingkungan.

Ada teman yang ulang tahun? Daripada beli kertas kado, mending berkreasi menggunakan kertas dari majalah W. Kita bisa memanfaatkan halaman pin-up seleb favorit teman kita yang sedang berulang tahun, halaman Chillout Channel, atau halaman menarik lainnya yang menarik buat dijadikan pembungkus kado. Kado kita pasti langsung menarik perhatian karena bungkusnya beda dari yang lain. Selain digunakan sebagai pembungkus kado, kertas dari majalah juga bisa dijadikan scrapbook, mading, vas bunga, atau frame foto. Pokoknya, sekreatif kita, deh!


Setiap mulai tahun ajaran baru, coba, deh, cek buku- buku catatan kita di kelas sebelumnya. Beberapa mungkin memiliki banyak halaman kosong. Nah kita bisa memisahkan kertas yang masih kosong itu, lalu dijilid jadi buku baru. Nilai pulsnya, kita bisa menabung uang yang harusnya digunakan buat beli buku tulis baru, kan?

Daripada buang- buang kertas untuk menulis catatan singkat, manfaatkan saja fitur notes atau to-do-list di handphone. Praktis dan efisien. Buat apa hidup di era teknologi super canggih, kalau nggak dimanfaatkan?

Saat kertas membusuk bersama sampah lainnya, terbentuklah gas metana yang 25 kali lipat lebih berbahaya dari gas karbondioksida (CO2).

Tiga puluh sampai empat puluh persen sampah di Indonesia adalah sampah kertas yang kebanyakan dipakai sebagai pembungkus makanan. Jadi, daripada jajan di kantin, lebih baik bawa bekal dari rumah dengan menggunakan tempat makan yang bisa dipakai berkali- kali. Lebih higenis, murah, dan nggak perlu buang- buang waktu untuk berdesakan di kantin.

DID YOU KNOW?
Industri kertas adalah pengguna energi bahan bakar ketiga terbesar di dunia. Sementara, kalau kita mendaur ulang kertas, kita menggunkaan 60 persen energi lebih sedikit dibandingkan dengan membuat kertas dari batang pohon. Dengan mendaur ulang satu ton kertas, kita bisa menyelamatkan kira- kira 17 batang pohon. Yuk, mulai mendaur ulang kertas!

Sebanyak 27.000 batang kayu ditebang setiap hari untuk kemudian diproduksi jadi kertas. Gimana hutan di dunia nggak cepat gundul, kalau pohonnya terus- terusan ditebang? Dampaknya ngak main- main, lho. Salah duanya adalah banjir dan global warming.

Sekarang ini di toko buku udah banyak dijual buku- buku dari kertas daur ulang. Memang sih, harganya sedikit lebih mahal. Tapi, daripada Bumi makin rusak karena pohon terus- terusan ditebang, lebih baik kita mulai menghindari kemungkinan buruk itu, dari sekarang.

Gunakan kertas bolak- balik. Jangan baru ditulis sedikit aja udah langsung pindah ke halaman lain. Kita bahkan bisa membudayakan penggunaan kertas dua sisi untuk membuat laporan, kliping atau tugas lainnya. Usulkan juga kepada guru- guru untuk fotokopi kertas soal atau catatan bolak- balik.

Kita bisa memberikan kertas- kertas, koran, dan majalah yang udah nggak terpakai ke Kedai Daur Ulang Pak Salam, yang terletak di Jalan Mampang Prapatan XI No. 3 A, Jakarta Selatan. Nanti, kertas- kertas bekas itu akan didaur ulang jadi peralatan sehari- hari, seperti kotak tisu, dan masih banyak lagi.

Inspiration from kaWanku magazaine No. 113- 2011



6 comments:

  1. nice blog! follow each other? :)

    ReplyDelete
  2. I'm so agree with this post. Ayo kita hemat kertas :)

    ReplyDelete
  3. wah benar banget sayangi pohon kita, apalagi di indonesia penebangan hutan semakin liar,,
    kasihan negara indonesia, kita harus mnyelamatkan bumi dngan tidak menggunakan buku jadix jangan belajar,,, upppzzztt salah...

    ReplyDelete

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...