Friday, February 14, 2014

Let's Protect Our Paradise

Masyarakat urban cenderung menginginkan hal serba instan. Seinstan makanan cepat saji tanpa mengetahui darimana barang atau makanan itu dibuat. Selama merek yang diketahuinya itu mempunyai nama, tidak masalah. Bahkan itu sudah menjadi jawaban atas pertanyaan mereka. Toh, kalo ada apa- apanya ngga mungkin sebuah merek menjadi terkenal. Mungkin tulisan ini bisa membantu kalian untuk menemukan jawaban yang ada disekitar kita, bahkan pertanyaannya pun ngga sempat terbesit dipikiran. 

 
Gimana video mengenai salah satu pelanggan Sinar Mas Group. Nestle? Horror banget ya.  


 Btw, pada tahun 2010 lalu, Greenpeace berkampanye meluncurkan video provokatif dimana seorang pekerja kantor menggigit KitKat yang didalamnya terdapat jari orangutan. Nestle mengeluarkan video tersebut dari YouTube dan mengancam akan men-delete semua komen dari halaman Facebook mereka. Tindakan ini berbalik menyerang mereka karena para pendukung Greenpeace dengan cepat mengunggah kembali film ini dan membanjiri perusahaan dengan email dan komen- komen di Facebook. Untunglah, delapan minggu setelah peluncuran video tersebut, Nestle mengumumkan kebijakan deforestasi nol yang mengeliminasi deforestasi dari rantai pasokan mereka. 



Tahun 2011 lalu, Greenpeace meluncurkan kampanye terhadap perusahaan Mattel. Familiar dengan nama ini? Jelas! dia adalah produsen Barbie, Hasbro, Disney dan Lego. Tau ngga rahasia mereka yang orang lain ngga banyak tahu? Ini berhubungan dengan produksi mereka. Terdapat campuran kayu dari hutan alam tropis MTH  (mixed tropical hardwood, kayu keras tropis campuran) di kemasan itu. Jadi Greenpeace pergi ke hutan alam itu untuk melakukan investigasi, dan menemukan perusahaan yg sedang menebangi hutan alam. 
Yap, perusahaan mainan itu membeli produk kertas dari Asia Pulp & Paper (perusahaan yang bertanggungjawab akan penghancuran hutan hujan). Dimana perusahaan ini membungkus mainan mereka dengan kemasan murah yang seringkali mengandung kayu keras tropis campuran –serat dari hutan hujan kita. Indonesia. 
Dan untungnya dalam waktu lima bulan keempat perusahaan ini setuju untuk membersihkan rantai pasokan mereka dan berjanji ngga berdagang dengan APP. 





Lanjut ke makanan cepat saji, pada bulan Mei 2012 Greenpeace mengungkapkan bahwa KFC mendapatkan pasokan kemasan dari Asia Pulp & Paper. Peneliti Greenpeace menemukan jejak serat hutan hujan – kayu keras tropis campuran – dalam cangkir, kotak makan, pembungkus kentang goreng, serbet dan ember ayam mereka yang terkenal. Pada bulan April 2013 KFC dan perusahaan induknya Yum! Foods berkomitmen pada deforestasi nol bagi semua kertas dan kemasan mereka.

 


Oya, dari awal gue ngomongin Asia Pulp & Paper, Sinar Mas dan Kelapa sawit. Hubungannya apa sih? 

Gini, Minyak sawit adalah minyak nabati yang berasal dari sejenis pohon kelapa (palem) yang asalnya berasal dari Afrika Barat. Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku hampir seluruh produk yang kita gunakan setiap hari, ia ada di hampir setiap sudut rumah kita. Minyak ini memiliki keunggulan sifat yang tahan oksidasi, dan dengan tekanan tinggi mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, juga mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.
Sayangnya, seringkali sistem pengolahan bertanggung-jawab terlewatkan dalam proses pengolahan minyak sawit. 
Minyak sawit bersih adalah minyak sawit yang diolah dengan tidak merusak hutan dan lahan gambut yang memiliki kandungan karbon tinggi, menghormati hak-hak masyarakat lokal dan buruh serta dihasilkan dari sumber-sumber legal yang terlacak dan tidak terhubung dengan hal-hal diatas. Nah, supaya kamu bisa ngerti coba deh, liat video ini. 




Ketiga kasus diatas menggambarkan betapa APP (Asia Pulp & Paper) berada dibalik semua ini. Kalo kita ngga ikut berkampanye dalam melindungi hutan Indonesia ini, dalam sepuluh tahun kedepan yakin deh hutan udah habis! 
Namun, sudah sembilan bulan sejak APP, perusahaan pulp dan kertas terbesar di Indonesia menyatakan menghentikan deforestasi untuk pemenuhan kebutuhan pabrik buburnya. Pada Februari lalu, APP meluncurkan kebijakan perlindungan hutan (FCP) yang berjanji melindungi seluruh sisa hutan hujan dan kawasan gambut di dalam konsesi pemasoknya. Gimana pendapatmu setelah membaca informasi ini? Jadi, tunggu apalagi. Buka mata, telinga serta sebarkan kepada teman- teman, kicaukan di twitter dan menjadi bagian bersama Greenpeace.  Let's, Protect Paradise

Gue pernah membaca kutipan ini "Dunia tidak bisa hidup tanpa Indonesia, tapi Indonesia bisa hidup tanpa dunia." Kedengarannya pede banget emang, tapi coba deh pikir- pikir lebih dalam lagi. Indonesia punya kekayaan alam yang melimpah. Punya hutan yang luasnya berhektar- hektar, laut, flora dan fauna yang beragam, wisata yang keren abis dan sebagainya. sedangkan negara lain sekomplit Indonesia. Tapi sayangnya, surga dunia kita ini akan terkikis sedikit demi- sedikit kalo ngga dijaga. 


Source :



3 comments:

  1. bener banget tuh. Indonesia itu punya banyak kekakayaan alam dan kita harus bisa menjaganya. tapi sedikit kesadaran bangsa Indonesia untuk ngejaganya -_-

    ReplyDelete
  2. Nice post :)
    Kita (termasuk saya) terkadang nggak sadar bahwa indonesia ini SDAnya melimpah, kita ni kaya, sayangnya kita nggak sadar kalo alam kita dimanfaatkan oleh pihak asing alih" memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat kita :(

    ReplyDelete
  3. Video yang makan jari orang utan nyeremin banget :|
    postingan yg bener2 bermanfaat! gue jadi sadar bahwa kita keseringan merusak lingkungan daripada merawat lingkungan :(

    ReplyDelete

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...