Friday, February 1, 2013

Study Tour: Toraja (day 1)


15 Desember 2012 (Packing)
Besok aku study tour ke Toraja. Cihuy! Hehehe... jadi aku kembali mengecek barang yang mau aku bawa. Supaya lebih cepat dan nggak ada yang kelupaan, aku buat daftar. Hmm.. sebisa mungkin aku mau Cuma bawa sedikit barang, ala backpaker gitu. Lagian buat apa bawa banyak barang, aku disana kan Cuma 3 hari 2 malam. Hasilnya aku Cuma pakai tas ransel ukuran sedang dan alhamdulillah, nggak ada barang yang kelupaan. Jadi, besok disuruh kumpul jam 8, karena busnya berangkat jam 9. Okay, it’s time to sleep and have a nice dream!

16 Desember 2012
Aku bangun jam 05.30 dan mengumpulkan barang- barang sebuah tas ransel, tas kecil dan kantong karton. Aku agak ragu untuk sarapan karena takut muntah. Apalagi kan jalanan menuju ke toraja jauh banget. Tapi karena aku lapar, aku tetap makan. Oh, aku punya tips supaya nggak muntah.
  1. Jangan makan- makanan yang berat di Bus. Terutama minuman bersoda, telur rebus, susu, cokelat dan nasi.
  2. Minum obat anti mabok. Kalau aku biasanya minum ctm (obat tidur).
  3. Jangan banyak gerak dan cari posisi yang enak.
  4. Tanamkan di kepalamu “Jangan muntah. Masa kamu mau muntah di lihat sama teman- teman sekelas..”

Aku melirik ke jam dindingku yang menunjukkan sudah jam 08.15 aku pun berangkat naik bentor menuju ke sekolah dan tiba jam 08.30. Ngaret setengah jam! Ditambah lagi aku nggak tahu aku di bus mana, soalnya pas aku datang bus-bus sudah pada berjejer semua di depan sekolah (ada 8 bus). Aku bertanya kepada anak kelas lain, tapi mereka semua sibuk. Untungnya ada Tami, jadi kami bersama- sama mencari bus. Ternyata aku di bus 2. pas aku naik, nggak ada kursi yang kosong. Ada sih tapi bagian paling belakang. Sudut. Itupun disampingnya sudah diisi oleh cowok- cowok. Bukannya aku nggak mau tapi, masa selama perjalanan aku diapit sama cowok.

Tami juga sudah duduk disamping Reski. Karena lihat aku nggak dapat kursi, Reski jadi pindah ke belakang. Yeay! Tapi pada akhirnya cowok- cowok disuruh pindah ke bus yang lain. Tapi nggak semuanya, yang tetap di bus Cuma 5 orang, Aziz, Alim (Bruno Mars versi XI IPS 2), Amri, Arif (Ustadz) dan Herman. Hahaha... mereka jadi seperti Boyband yang sedang tour.

Selama perjalanan, aku sangat menikmati pemandangan (aku dekat jendela), mulai dari langit, awan yang seperti melayang di langit, pohon- pohon, dll. Teman- teman juga mulai memutar musik. Payphone versi gamaliel, Jangan parkir dihatiku, dll. Lama- kelamaan speaker temanku lowbat. Ow.. ow...
Sekitar jam 10 an, Bus kami mogok selama hampir 1 setengah jam. Untung mogoknya masih di daerah kota, coba kalau sudah masuk wilayah kabupaten. Nggak tahu deh, gimana ceritanya.

Di sepanjang perjalanan, aku melihat kincir angin, aku kira itu pasar malam. Ternyata bukan, itu tempat wahana air. Jelas saja aku diketawain satu bus. Aku kan  nggak tahu. Tapi itu menginspirasi teman- teman untuk bermain- main. Seperti rawa- rawa dibilang sungai amazon, sungai nil. Ada menara listrik dibilang menara eifel. Hahahaha....


Kami pun melanjutkan perjalanan dan lagu yang paling mendominasi ialah lagunya... Noah- separuh aku dan Cakra khan. Nggak tahu deh pakai speaker siapa. Bekal makanan yang snack pun mulai disebar, mulai dari permen, kripik, sampai biskuit. Makanan yang ada dibagian depan dioper ke belakang dan tidak pernah kembali = habis.

Dijadwal tour, makan siangnya jam 13.00 tapi karena telat kita tiba jam 14.00 pas bus kami datang, semua orang sudah pada makan dan sholat. Oh, ya kami makan siang di kabupaten Barru, di restoran Kupa Beach. Dan pas kami melihat ke arah meja, sebagian isinya sudah kosong. Yang tersisa hanya ikan goreng, nasi, dan air sayur (isinya sudah nggak ada). Temanku sampai ada yang nggak mau makan karena menunya yang seperti itu. Tapi kalau aku tetap makan, kan menempatkan diri. Daripada nggak makan. Kebetulan ada guru yang mendengar dan dia pun menyuruh makan, tapi dia nggak mau. Dia pun dibelikan nasi bungkus. Guru yang baik.

erni



Setelah makan dan sholat. Aku dan Tami sempat foto di pantai, kemudian Erni dan Dilla datang dan mereka ikutan. Aku juru kameranya karena selain aku yang punya kamera, aku lagi nggak kepingin di foto. Karena kalau aku memaksakan dijamin, hasilnya kalau bukan aneh pasti jelek. Jadi mending nggak usah. Baru beberapa kali jepretan, kami sudah dipanggil- panggil. Ow.. ow.. sayangnya. Padahal pemandangannya keren juga nggak ada orang. Oh kecuali turis yang berasal dari Jepang itu.

Karena kameraku ada di temanku, aku mau mengambilnya kembali. Tapi dia tetap membawanya sampai ke bus. Daaaan... bisa ditebak, semua pada berebut mau foto. Bukannya aku nggak mau pinjamkan, tapi kamera itu masih baru banget. Baru tadi malam dibeli. Takutnya kan kalau banyak tangan- tangan yang pegang. Bisa- bisa jatuh atau kacanya tergores. Tapi disatu sisi aku nggak enak juga melarang, kan entar kesannya kayak gimanaaa gitu. Jadi aku relaiin aja tuh kamera, dipakai. Dengan pengawasanku. Tentu saja!



Menjelang sore, kami singgah di Gunung Nona. Aku pun turun dari bus, dan melihat banyak banget yang muntah. Baik itu guru, kakak kelas dan anak kelas 2. Terima kasih ya Allah, aku nggak muntah. Padahal kalau perjalanannya jauh dan berliku biasanya aku mabok. Mungkin karena aku menikmati setiap perjalanan dan menanamkan alasan no. 4. teman- teman pun mau difoto lagi dengan latar belakang Gunung Nona. Dan lagi- lagi aku nggak mau difoto.

Memasuki jadwal sholat Maghrib, kami singgah lagi di sebuah masjid di Toraja.
Oh ya, Toraja juga punya bundaran HI seperti yang di Jakarta loh.

Kami tiba sekitar jam 22.00. Penginapan yang kami pakai ada 4. karena satu wisma nggak cukup untuk menampung kami semua. Teman- teman bilang, itu penginapan yang paling terpencil. Penginapan yang aku tempati. Iya sih. Tapi menurutku nggak terlalu masalah selama masih layak untuk dipakai istirahat. Teman-temanku kebanyakan mengeluh karena nggak ada stop kontak. Iya sih. Trus nggak ada tv dan airnya yang kurang lancar. Aku sekamar ada 4 orang. Aku, tami, dilla dan erni. Setelah meletakkan barang- barang, aku berkunjung ke kamarnya Dewi. Tahu nggak, kamarnya bau rumah sakit gitu trus wc nya bau. Kayak orang sudah habis buang air kecil tapi nggak disiram. Hiiii... mana lagi karena kita pandatang, nggak boleh bicara sembarangan. Karena mereka (dewi, kanita) takut. Mereka mengungsi di kamarku, sambil membawa kasur dan bantal. Jadilah kamarku sesak tapi menyenangkan. Tapi teman sekamarku yang lain enggak.

Diantara semua kamar, kamar no. 14 (kamarku) yang paling jarang terbuka. Dan aku yang paling cepat bangun. Hoams... Good night!







No comments:

Post a Comment

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...