Monday, February 11, 2013

Short Story: .............




Maaf ya, kalau ceritanya begini. soalnya baru pertama kali buat cerpen yang selesai. Sampai- sampai aku bingung mau kasih judulnya apa.  Hehehe...


Aku memandang punggung temanku dari kejauhan. Sambil menghela nafas panjang, aku kembali menundukkan pandanganku ke arah tugas yang belum ku selesaikan. Berusaha terlihat sibuk agar aku bisa mendengarkan percakapan temanku.
“Eh, nonton yuk sepulang sekolah. Ditraktir sama Mika lho.”
“Mau, mau! Tumben, ada apa?” tanya Raya
“Dia sweet seventen..” jawab Fajar sambil merapikan rambutnya.
“Tapi, sepertinya aku udah ada janji dengan Kamil deh” kata Raya mengingat- ngingat.
“Jadi? Nggak jadi nih? Ayo dong, jarang- jarang lho kita nonton bertiga. Kamil kamu ajak aja”
“Ehm.. gimana ya. Aku tanya Kamil dulu ya..” jawab Raya kembali menuju ke bangkunya.

“Nay...”
“Ehm”
“Aku bingung”
“Bingung kenapa?” tanyaku sok tidak tahu.
“Menurut kamu, aku lebih baik pergi sama Kamil atau sama Mika dan Fajar?”
Aku terdiam. Ku kira dia akan bertanya apakah aku mau ikut atau tidak. Ternyata...
“Ha? Engg... mending sama Kamil saja. Kan kamu lebih janji duluan sama dia”
“Tapi, aku nggak tega sama mereka” jawab Raya sambil melihat ke arah Mika.
Tanpa memberikan jawaban aku menutup muka ku dengan buku.


“Nay, bangun!” kata Raya setengah berteriak di telingaku sambil memukul- mukul pundakku. “Sudah satu pelajaran yang kamu lewatkan. Kapan kamu mau bangun?”
Aku hanya membuka mataku sedikit, lalu tertutup lagi.
Terdengar suara bangku di depanku bergeser. Seseorang telah duduk.
“Raya, gimana? Kamil jadi nggak?”
Ternyata Mika.
“Nggak jadi. Nay gimana? Boleh ikut nggak?”

Mendengar namaku disebut ngantukku langsung hilang. Tapi mataku tetap dalam keadaan tertutup. Namun, aku tidak mendengar jawaban dari Mika.

Pelajaran ketiga, aku baru membuka mataku. Silau.
“Aku kira kamu nggak bakalan bangun”
Aku membalasnya dengan tersenyum kecil.
“Mau ikut nggak?” tawar Raya
“Kemana? Sama siapa?” tanyaku sok bingung.
Raya memutar bola matanya.
“Sama Mika dan Fajar”
Aku membetulkan jilbabku yang sudah rapi.
“Nggak ah. Kamu saja yang pergi” sambil berusaha agar suaraku tidak terdengar sinis.
“Kenapa?”
“Aku.. mau kerja tugas” jawabku sambil cengengesan.
Dia hanya manggut- manggut.

............................................

Aku menatap langit- langit kamarku. Sambil berusaha mencari tahu penyebab kejadian di sekolah tadi. Apa aku terlalu aneh untuk diajak? Tapi bukannya beberapa hari yang lalu kami bersama- sama?. Pikiran- pikiran negatif mulai berperang di kepalaku. Kenapa aku nggak diajak langsung sama Mika? Kenapa harus lewat Raya? Sesulit itukah aku diajak sehingga harus lewat Raya? Dan teman yang baik tidak akan seperti itu. Tapi walaupun diajak, aku juga nggak bakalan mau ikut kok!. Aku menutup pembicaraan di kepalaku dengan menutup muka ku dengan bantal kura- kura.

................................................


“Kita tunggu siapa lagi? Kita kan sudah bertiga” tanya Raya.
“Nay...” jawab Mika sembari melihat ke arah kerumunan orang- orang.
“Dia nggak bakalan datang” jawab Raya sinis.
Spontan Mika dan Fajar melihat ke arah Raya.
“Hah? Kenapa?!” kali ini Fajar yang angkat bicara.
“Karena dia nggak suka nonton! Kalian kenapa sih?” tanya Raya kesal.
“Kamu bilang nggak sama Nay?!” suara Mika mulai meninggi
“Iya!” balas Raya dengan suara tidak kalah tinggi.
“Dengan alasannya?” tanya Fajar
“Alasan? Alasan apa?” suara Raya mulai terdengar gugup.
“Jadi, kamu nggak kasih tahu alasan kenapa kita nggak bilang langsung sama dia?!” Fajar mulai emosi.
Raya hanya bisa terdiam.
“Kamu sengaja ya biar Nay nggak ikut sama kita?!” tanya Mika marah.
“Jawab Ray, jawab!” Mika mulai mengguncang- guncangkan bahu Raya.
Beberapa orang yang lalu lalang mula melihat ke arah kami. Merasa risih, Mika menarik Raya di tempat sepi. Diikuti oleh Fajar.
“Kamu kan udah tahu aku suka sama Nay? Aku mau bikin kejutan buat dia” Suara Mika mulai bergetar.
“Aku nggak mau Nay, menjadi milikmu.”
“Maksud kamu?” amarah Mika mulai berubah menjadi kebingungan.
“Nay itu milikku”

.............................................................

No comments:

Post a Comment

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...