Friday, January 18, 2013

Terkunci di Perpustakaan Sekolah




Waktu porseni kemarin, aku mau lihat teman- temanku bertanding
  basket. Tapi sayangnya belum main- main juga. Akhirnya karena terlalu cepat datang dan kelamaan nunggu, aku pun pergi ke perpustakaan. Bukannya aku enggak mau gabung sama teman- temanku, tapi mereka berada disisi lapangan basket. Aku juga kepingin nonton sih, tapi takut kena bola basket. Soalnya aku kan paling sering kena bola, mulai dari bola kaki sampai bola basket. Hu hu hu~~

Akhirnya, aku pun pergi ke perpustakaan sendirian. Pas aku masuk ternyata ada beberapa anak kelas 10 dan ibu perpustakaan. Baguslah aku jadi nggak sendiri disini. Tempat favoritku kalau di perpustakaan itu yang paling belakang dan sudut, soalnya aku merasa nyaman saja duduk di situ. Jujur saja sih, buku- buku di perpustakaan sekolahku itu nggak ada novel, komik, buku motivasinya. Yang ada Cuma buku- buku pelajaran, koran, majalah yang nggak asyik, dll. Untung saja aku bawa novel dari rumah, jadi aku Cuma numpang di sini. Entah karena terlalu serius atau bagaimana, aku nggak lihat kalau anak kelas 10 sudah pergi. Jadi, ceritanya aku sendirian di sini nih? Yah, begitulah... tapi kan ada ibu perpustakaan.
Beberapa saat kemudian, aku melihat ruangan jadi agak gelap (tadinya terang, tapi terang karena matahari). Dan suara pintu yang ditutup dan dikunci. 

Awalnya aku kira hanya ditutup biasa, aku pun melanjutkan membaca. Tapi aku nggak tenang, aku pun membereskan barang- barangku dan bergegas keluar. Eh pintunya nggak ada pegangannya dan ternyata pintunya dikunci pemirsa!
WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! 

Tenang Nabila, jangan panik.
Aku pun melihat ke arah jendela, siapa tahu bisa keluar lewat situ. Ada sih jendela tapi tinggi dan nggak bisa dibuka...
Aku mulai melihat ke arah luar sambil loncat- loncat. Masih ramai. Banget. Tapi masa aku mau gedor- gedor pintu, bisa- bisa diketawain lagi. Aku pun mulai berfikir. Sekarang masih jam 11, waktu sholat jum’at masih lama. Trus kipas angin juga masih nyala dan sepatu masih ada. Berarti ibu itu kemungkinan besar masih akan kembali.
Aku hanya bisa terduduk di kursi sambil membaca, berharap secepat mungkin guru perpustakaan datang.

Aku pun membayangkan, biasanya kalau di film- film. Tokoh yang terkunci pasti lompat lewat jendela atau di selamatkan sama cowok keren. Trus jadian.. *tsaaah

Tapi, lamunanku buyar 5 menit kemudian...
Krieeeekk (suara pintu)
Aku langsung menoleh dan melihat seberkas cahaya masuk. Akhirnyaaa...

Guru : Makanya kamu jangan duduk dibelakang. Karena ibu nggak bisa lihat kamu.
Aku : Iya buu.
Guru : Kamu masih mau disini?
Aku : Enggak kok bu. Sudah mau keluar.
Guru : Ya sudah, soalnya kalau ibu bosan, ibu sering kunci pintu dan lihat anak- anak bertanding.
Aku : Terima kasih, bu.  Assalamualaikum.
        
Sesaat setelah keluar dari perpustakaan, aku bertanya dalam hati “buat apa pintu dikunci? Memangnya ada yang mau maling buku- buku pelajaran?”



6 comments:

  1. wah ,,,ternyata sama saja ya perpustakaan itu ,kecualiperpustakaan daerah yg komplit banget

    ReplyDelete
  2. hahhahah, lucu banget. kayakna bsug lagi harus pindah tempat yg lebih strategis :p

    kunjungi
    http://mariskasendisetyastory.blogspot.com/

    ReplyDelete
  3. lol imajinasi setinggi langit kebanyakan nnton film, racun loh :p
    untung bisa keluar... semacam seram sendirian gitu hahaha

    http://japobsganbare.blogspot.com/

    ReplyDelete

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...