Wednesday, April 15, 2015

Hati-Hati Naik Angkot. Apalagi Sendiri.


Ketika saya pergi les malam, saya punya pengalaman yang cukup membuatku was-was. Ceritanya begini.

Jarak dari rumah ke tempat les, sekitar tiga puluh menit. Tapi karena saya sedang di rumah tanteku, jaraknya bertambah menjadi 45 menit. Silahkan di total semuanya. Ya, lumayan bisa tidur atau baca buku dulu lah. Seperti hari-hari kemarin, saya berangkatnya 17:30 kemudian turun di tempat akhir pemberhentian angkot. Bisa dikatakan saya adalah penumpang pertama dan terakhirnya, meski ada beberapa penumpang yang naik turun juga. Namun tidak jadi masalah karena angkot yang kunaiki adalah angkot kampus. Sejauh pengalamanku, semua sopirnya baik dalam artian tidak ada yang aneh-aneh.

Setelah sampai, saya menyebrang. Salah satu kegiatan yang perlu meningkatkan ketajaman mata dan insting. Apalagi jalanan sedang padat-padatnya. Jam pulang kantor kan.

Kemudian saya nyambung angkot jurusan ke arah Sentral. Angkot dengan jurusan ini seringnya sih bikin was-was Saya masih ingat warna angkotnya merah, sopirnya kira-kira seumuranku dan angkotnya kosong. Sempat ragu-ragu naik, tapi sudah jam setengah tujuh. Setengah jam lagi kelas dimulai dan saya benci terlambat.

Setelah setengah perjalanan, masih tidak ada penumpang yang naik. Memang angkot sudah tidak seramai kalau pagi. Mana angkotnya ngebut dan musiknya membuat suara tenggelam. Tiba-tiba, angkot ini menepi ke tempat sunyi dan gelap yang penuh ruko tapi sudah tutup karena malam. Saya takut antara terlambat dan terjadi apa-apa. 

Sang Sopir pun turun.

Saya celingak-celinguk sambil berusaha tidak menunjukkan bahwa saya takut. Sok stay cool gitu.

Sang Sopir segera berjalan ke arah belakang angkot. Di sana, ada segerombolan remaja tanggung. Kira-kira berjumlah tujuh orang. Mereka saling berhigh five dan memukul.

"Kalau mereka semua naik, saya akan langsung turun." pikirku. 

Setelah menunggu lima menit, sopir tadi digantikan oleh temannya. Dan syukurlah, mereka semua tidak naik. Angkot itu pun kembali ngebut bersama musiknya yang menghentak.Tapi, dia langsung mengecilkan volume musiknya karena sepertinya ingin mengajakku mengobrol. Yang sayangnya saya merasa takut. Soalnya dari tadi dia melihat ke arah cermin yang memantulkan kursi penumpang di belakangnya, dengan ekspresi yaa cukup membuat perempuan merinding.

Tangannya lalu terjulur ke belakang menawari ku permen. Saya menggeleng. Tangannya tetap terjulur. "Tidak, terima kasih." saya menolak halus. Tapi dia maksa. Akhirnya permennya ku ambil tapi ku buang di kolong kursi.

Setelah itu dia terus-terus bertanya. Nama, sekolah, alamat, darimana, disana ngapain, kegiatan sehari-hari. Sumpah ya pertanyaannya tuh antara bikin takut dan ngeselin. Trus dia nanya nomor telepon. Saya jawab tidak bawa hape. Tapi dia tetap minta. Ya, saya bilang kalau hapeku di service dan saya tidak hafal nomorku karena nomor baru.

Dia percaya.

Kemudian dia nanya, sudah punya pacar belum? Sekarang pertanyaan 'sudah punya pacar?' kayaknya sepenting nama. Supaya aman, saya jawab "Punya". Tau ga namanya siapa yang ku pake? Sahabatku, Amri! Soalnya saya kehabisan stock nama. Mungkin Amri sudah muntah-muntah kalau saya tau namanya ku pakai untuk adegan cerita itu.

Saat sudah sampai, saya kan masih harus jalan kaki ke jalan yang tidak dilalui angkot (hidupku sepertinya ga jauh-jauh dari angkot-jalan kaki-dan sepeda deh). Dia nawarin mau diantar masuk atau tidak. Saya menggeleng kuat-kuat, trus bayar dan lari sekencang-kencangnya. 

5 comments:

  1. Hahaha... pengalamannya bikind eg-degan banget itu buat seorang perempuan. sendirian lagi. Tapi syukurlah, nggak terjadi apa-apa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah kakak mengkhawatirkan ku? :3

      Delete
    2. Nggak sih. soalnya sampe akhir cerita kan nggak terjadi apa-apa. kecuali kalo ceritanya bersambung... xD

      Delete
  2. Aaaaargh.. Ngeselin banget tuh supir angkot!

    Pasti dia mau ngapa-ngapain deh. Apalagi kita sebagai perempuan, tenaganya lebih lemah daripada laki-laki.. Laen kali hati-hati yah. Inget aja wajah supir angkot pertama, soalnya dia yang minta gantiin ke supir angkot genit itu kan :'

    ReplyDelete

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebel...