Tiap
Fandy pergi dengan celana robek-robeknya, saya jadi pingin coba juga. Satu
kali, Fandy datang ke rumah dengan celana robeknya, waktu itu kita mau pergi ke
Benteng tapi Fandy menunggu dulu di ruang baca di rumah, eh ternyata ada ayahku
sedang duduk di situ. Celana robeknya Fandy pun jadi pusat utama. Kening ayahku
langsung berkerut, untung saja Fandy tidak dipelototi.
[tapi sekarang celana robek-robeknya sudah dijadikan celana pendek karena celananya sudah terlalu robek sekali]
No comments:
Post a Comment