Wednesday, November 20, 2024

Catatan Pengembangan Diri (Ilustrasi)

Day 1 

20 November 2024

Hari ini aku sangat bersemangat sekali untuk menggambar. Karena aku telah memiliki pekerjaan sampingan yang mampu menghidupi diri ku, tanpa perlu bersusah payah lagi. Hingga aku bisa melakukan hobi-hobi ku dan mewujudkan keinginan-keingan ku. Sekarang aku punya waktu untuk improve gambar ku menjadi jauh lebih baik lagi, karena memang aku ingin. Bukan agar dapat pekerjaan yang lebih bagus lagifaktor ini sudah menjadi urutan kesekian, atau mendapatkan validasi.

Jadi aku mulai mengumpulkan buku-buku sketsa ku dan peralatan gambar ku. Seperti spidol dan pulpen warna-warni yang ku dapatkan dari giveaway, crayon mulai dari biasa sampai oil pastel, dan cat air. Yang setelah ku kumpulkan ternyata ada banyak juga.

Setelah semua ku jejerkan di meja belajar ku, aku mulai menggambar rumah pakai pensil yang ku lihat referensinya di internet. Saat sudah selesai, ku dobel dengan pulpen hitam. Dan ku beri pewarna pakai cat air. Awalnya sempat down, karena hasilnya tidak sesuai bayangan ku. Tapi ku bujuk diri ku, bahwa tidak apa-apa karena ini namanya belajar. Dan belajar tidak langsung bagus. Yang penting perasaan menyenangkan itu yang perlu ku bangun lagi. Karena sempat hilang karena tuntutan profesi yang rasanya perlu sempurna. Dan ini pertama kalinya sejak sekian lama aku menggunakan cara tradisional kembali.

Kemudian aku beralih menggambar bebek-bebek dengan berbagai macam model. Aku menggambar dari pagi sampai siang. Lalu sore sampai malam. Menghasilkan 20 sketsa bebek. And it's so fuuun! Aku jadi makin bersemangat untuk belajar dan improve lagi :D

Wednesday, June 12, 2024

Hello, 2024!

Saking sudah banyaknya platform untuk menulis, saya sampai jarang menulis. Karena ide sudah mudah sekali dituangkan, tanpa perlu khusus meluangkan waktu lagi untuk duduk di depan komputer membuka blogger. Namun akhirnya saya kembali ke blogger ke masa sekolah. Karena platform seperti medium ku pakai untuk cerita fiksi, profesi, dan wordpress ku pakai untuk portofolio kerjaan. 

Bagi ku blogger kini menjelma menjadi diri sendiri versi bijak dan ideal, dan melebihi sahabat lama yang tidak berubah. Ia tetap setia mendengarkan tanpa menghakimi.  

---

Ada penyesalan mengapa ketika usia ku berada di 20an awal saya tidak mengabadikannya dalam tulisan. Hari-hari yang ku lalui dari masa transisi anak kuliahan ke masa kerja. Pasti menyenangkan sekali membaca progres ku. Melakukan hal konsistem tiap minggu selama sepuluh tahun. Dan dalam tulisan itu, akan ada buah pikiran, sudut pandang dari usia yang sedang ku jalani.

Kini blogger sudah sepi, bagi ku sudah menjadi tempat yang aman. Hanya orang-orang tertentu yang masih akan baca. Dan di sini juga terhindar dari iklan pop up maupun monetisasi. 

---

Mungkin terlambat menyadari penyesalan ini, tapi saya akan mencoba mengingat peristiwa apa yang terjadi pada ku di masa dewasa awal. Dan mulai menuliskannya. 

Thursday, September 22, 2022

Cukup Kerjaan yang Pakai Target. Bacaan jangan :D

Beberapa bulan yang lalu, saya menonton salah satu youtube binaragawan kesayangan fitnesmania yakni Ade Rai. Padahal tidak ada riwayat sebelumnya kalau saya mencari terkait olahraga maupun fitnes. Hanya memikirkan saja. Jadi sanksi bahwa internet mulai menyadap isi kepalaku. Haha.. Oke ini terdengar berlebihan.

 

Pada isi youtube Ade Rai, beliau menjelaskan tentang angkat beban. Kurang lebih bahasa yang saya ingatketika mengangkat beban baiknya tidak menghitung. Agar fokus pada berat beban yang diangkat, bukan hitungan. Jadi kira-kira saja, kapan beban yang kita angkat terasa cukup dan sudah maksimal kekuatan diri. 

 ---

Kemudian, pada bulan-bulan berikutnya saya tiba-tiba ingin mencari tahu sebab minat baca dan ketertarikanku menurun terhadap buku-buku. Maka saya teringat telah membuat daftar bacaan, target harian-bulanan bahkan tahunan di goodreads, (demi membangkitkan semangat) bahkan mengikuti akun-akun buku di instagram, dari target belasan hingga puluhan. Diriku yang sekarang hanya bisa tertawa melihat tagetku. Namun tetap tidak berhasil kuselesaikan. Semua hanya bertahan pada minggu awal dan halaman-halaman pertama. Bahkan untuk variasi saya pernah membaca dua buku di saat yang bersamaan. Ketika bosan dengan buku pertama, saya pindah ke buku kedua. Kemudian kembali lagi ke buku pertama. Begitu seterusnya sampai saya lupa sudah di halaman berapa.

 

Monday, November 6, 2017

Jangan Pergi Kalau Sama Laki-Laki!

Hari itu Fandy sakit. Biasanya saya pergi-pulang kampus bareng dia. Karena hari ini dia sakit saya jadi pergi sendiri. Waktu saya mau pamitan sama nenekku dia nanya


Nenek : Pergi sama siapa? Laki-laki?
Saya    : He? Enda. Saya naik Grab
Nenek : Ooh, nenek kira perginya sama laki-laki.

Padahal driver Grab sendiri pun laki-laki

Sunday, July 2, 2017

Tidak Ada Rumah Sakit Negeri

Fandy : Kalau rumah sakit milik swasta memang kualitasnya lebih bagus, dari segi pelayanannya terutama.

Saya   : Oh? Kenapa dengan rumah sakit negeri?

Fandy : Negeri? Pemerintah maksudnya?

Saya   : Ya itu

(Biasanya kan kata swasta berlawanan dengan negeri)

Sunday, February 26, 2017

Berteman dengan Fandy

Berteman dengan Fandy banyak memberiku pengalaman baru dan asik. Seperti nonton konser punk atau diajak main ke tempat nongkrongnya dulu waktu masih sekolah.

Waktu Fandy mau janjian ketemu sama temannya di sebuah konser punk yang cukup besar. Sampai disana, ada banyaakk sekali orang yang rambutnya berduri-duri, di cat, celananya robek-robek atau make baju tengkorak. Saya jadi penasaran pingin pegang rambutnya yang berduri-duri itu.

"Itu rambutnya dipakai apa? Hairspray?"
"Hahaha bukan lah. Makenya lem fox!"

Wow. Saya terdiam takjub.

"Mau coba pegang? Kalau mau saya panggilkan"
"Uh? Nda usah kayaknya"
"Rambutnya Fian pernah dikasih begitu"
"Masa?"
Fian itu teman kecilnya Fandy sekaligus teman main bandnya.

Monday, February 6, 2017

Lepuhan di Tanganku

Sewaktu menunggu hasul print di sekret, saya ngobrol sambil main korek. Bakar- bakar tutup aqua gelas plastik gitu kan, nah pas apinya sudah mau sampai di tanganku, saya langsung kibas ke atas. Pikiranku, apinya bakal ikut hilang kayak kalau saya bakar tisu atau kertas. Tapi yang terjadi karena yang ku bakar itu plastik, lelehan panasnya malah jatuh dan nempel di tangaku. Di kedua jempolku. Sontak, saya teriak keras sekali. Teman- teman pada nanyain kenapa. Saat tau apa yang terjadi, mereka memandangku dengan tatapan tidak percaya.

Saya sendiri juga tidak percaya.

Ku kira jika kita sudah berusia 21 tahun, kita tidak akan melakukan hal yang bodoh.

Thursday, December 1, 2016

Ultah yang ke 21

Ulang tahun yang ke 21, Fandy menghadiahkanku jam tangan yang kami beli di toko punk merchandise langganannya. Waktu itu dia beli scraftnya 'Rancid', sambil menunggu saya lihat- lihat barang yang lain. Dan ada jam tangan yang bagus, tulisannya Sex Pistols. Tapi karena uangku lagi ga ada jadi belinya kapan-kapan saja.

Pulang dari toko, Fandy tiba- tiba tanya 'mau hadiah apa?'
"Jam tangan yang tadi, haha"
Dia mengiyakan.

Lusanya saat kita mau ke kampus, kita lewat jalan yang tidak biasanya. Awalnya saya tidak sadar karena melamun, memikirkan banyak hal gitu. Tapi ujung- ujungnya saya jadi sadar kalau kita mau ke toko itu. Saya sempat bilang kalau tidak jadi saja hadiahnya karena mahal. Kan lumayan kalau beli yang biasa- biasa saja bisa dapat dua. Tapi saya malah dimarahi. Katanya tidak apa-apa. Tapi jam Sex Pistols-nya sudah ga ada. Sebagai gantinya saya pilih yang NOFX, karna Fandy juga suka itu.

Ya sudah.

Tapi Fandy kasihan sih, dia kan tidak punya jam juga. Jadi saya bilang ke dia, jamnya kita pakai sama- sama saja.
Setibanya di kampus, saya mencari Andrian mau pamer gitu. Dia bilang bagus sih, tapi bikinnya gampang tinggal dimasukkan gambar NOFX-nya. Katanya dia bisa bikin.

"Masa?" saya tidak percaya

Tapi bisa saja kan Andrian iri karna tidak dibelikan juga makanya dia bilang begitu. Lihat saja pergelangan tangannya tidak ada jamnya. Tiba- tiba saya ingat Fandy mau kasih saya surat kalau saya ultah [saya yang minta sebenarnya]. Awalnya dia ga mau ngasih karena takut nanti saya tertawakan, tapi saya bujuk- bujuk akhirnya dia mau juga. Isi suratnya bikin terharu. Trus kita naik ke rooftop kampus sambil lihat sunset. Saya juga minta agar dia sendiri yang baca suratnya. Dan sekali lagi saya bilang terima kasih

Waktu saya bilang, Fandy nanti saya bikin list hadiah untuk tahun- tahun berikutnya ya biar tidak pusing mau hadiahkan saya apa. Fandy hanya bisa terdiam, mungkin ia sedang berpikir keras.

Tuesday, November 29, 2016

Celana Robek-robek

Tiap Fandy pergi dengan celana robek-robeknya, saya jadi pingin coba juga. Satu kali, Fandy datang ke rumah dengan celana robeknya, waktu itu kita mau pergi ke Benteng tapi Fandy menunggu dulu di ruang baca di rumah, eh ternyata ada ayahku sedang duduk di situ. Celana robeknya Fandy pun jadi pusat utama. Kening ayahku langsung berkerut, untung saja Fandy tidak dipelototi. 

[tapi sekarang celana robek-robeknya sudah dijadikan celana pendek karena celananya sudah terlalu robek sekali]

Thursday, August 11, 2016

Nih, Pakai Sandal Ku Saja

Kurang-lebih seperti ini sandal yang ku pakai :""
sumber gambar : http://anotherorion.com/sandal-jepit/

Pengkaderan UKM diadakan bulan Oktober 2015 yang lalu, di kelas yang ikut sekitar sepuluh orang. Termasuk saya dan Fandy. Pengkaderannya diadakan di Pantai Tanjung Bayang.
Seru sih, tapi waktu itu saya pasif dan banyakan diamnya karena masih sungkan dengan senior disana. Karena diadakan di pantai, pikiranku tidak bakal mau make sepatu kets. jadi saya pakai sandal jepit swallow. Tapi ternyata pada make sepatu semua.
Duh, rasanya langsung mau pulang ganti dengan sepatu juga.
Trus Fandy tanya, “Kenapa?”karena saya terlihat celingak-celinguk gitu.
“Tidak ada yang pake sandal jepit.” jawabku.
Fandy terdiam sejenak. “Ya, sudah. Sini tukaran”
Saya jadinya make sandal gunungnya Fandy. Dan ukuran kakinya besar sekali, saya jadi agak terseok-seok.
“Tidak apa-apa?” tanyaku memastikan
Dia menjawab iya sambil terkekeh-kekeh.


Trus temanku yang cewe, lihat. Dia bilang mau juga, pakai sandalnya Fandy. Tapi saya tidak mau kasih. Dia bilang, dia cemburu. Biar dia bilang begitu, saya tetap tidak mau kasih. Ini kan bukan di sinetron atau di FTV yang dia tonton. Yang dengan dia berkata begitu saya bakal ngasih. Tidaklah. Yang dikasih kan saya, bukan kamu.

Friday, August 5, 2016

Pertama Kali Nonton Konser

Semenjak saya punya teman baik yang bisa diandalkan, nyaris tiap weekend saya main keluar. Konser pertama yang saya nonton itu di Monumen Mandala. Seumur-umur saya belum pernah nonton konser atau pertunjukan apalah. Maklumlah, saya anaknya ga suka keramaian dan hiruk-pikuk. Tapi karena waktu itu diajakin dan lagi kosong, jadi ikutan. Saya lupa yang manggung waktu itu apa-apa saja. 
Sampai disana sudah lumayan ramai. Keliling lihat-lihat pameran juga sudah. Awalnya kita masih asyik ngobrol gitu kan, lama-kelamaan saya terdiam.
"Kok diam?" tanya temanku
"He?"
"Saya tanya, kenapa diam"
"Oh..itu..ternyata ramai sekali disini"
"Ya iyalah. Namanya juga konser."
"Pulang yuk, hehehe" saya cengengesan sambil menarik-narik kecil ujung jaketnya.
"Astaga! Konsernya saja belum dimulai. Kenapa mau ikut? Harusnya tinggal di rumah saja kalau begitu"
"Yaa..bercanda kok" saya bohong.
"Tuh, sudah mau tampil band yang pertama. Ayok maju ke depan"

Saya mau ga mau ikut ke depan. Daaan... setelah band-nya mulai ternyata suasananya ga jelek-jelek amat. Tapi saya kan tidak tau lagunya, bagaimana caranya mau ikutan nyanyi? Ah, tapi ga yakin juga sih saya bakal ikutan menyanyi..

Catatan Pengembangan Diri (Ilustrasi)

Day 1  20 November 2024 Hari ini aku sangat bersemangat sekali untuk menggambar. Karena aku telah memiliki pekerjaan sampingan yang mampu me...