Hasil Menunggu dari SNMPTN
Satu minggu setelah kabar
kelulusan dan perpisahan sekolah, gue deg- deg an banget untuk mendengar
kelulusan di jalur undangan (SNMPTN). Deg- deg-annya lebih parah dari UN! Saat
tanggal 27 pagi, gue buka twitter untuk mencari informasi tentang jalur undangan
ini. Oh, ternyata bisa diakses kalo sudah jam 12 siang. Gue makin gelisah. Ingin
rasanya mempercepat waktu. Jam demi jam gue liatin. Rasanya ngga enak banget.
Mau ngapain aja gelisah. Akhirnya gue pun tidur dan bangun pukul dua siang.
Sebelum gue buka website snmptn, gue shalat dzhuhur, shalat sunnah, dzikir, doa
dan bernazar sama Allah. Pokoknya segala macam doa dan janji gue panjatkan. Gue
juga makan siang terlebih dahulu dan ketemu kakakku di dapur.
“Gimana pengumumannya?” oh,
pertanyaan yang paling ku hindari saat ini
“Eh? Belum tau” jawabku
sambil menuang segelas air
“Kok bisa?”
“Yah... kan belum ku buka.
Takut. Hehehe” gue cengengesan.
“YA AMPUN INI ANAK! PERGI
KAU CEPAT BUKA ITU! SUPAYA CEPAT KO JUGA BELAJAR KALO TIDAK LULUS!” amukan
kakakku terdengar sampai ke atap rumah. Yang seketika membuat burung- burung
terbang dari sarangnya.
Baru melangkah sedikit, gue ketemu sama papah dan mamah. Beliau menanyakan
hal yang sama. “Iya, ini sudah mau buka” jawabku setenang mungkin. Tapi jauh
didalam hatiku yang paling gelap selautan, terjadi gejolak badai yang
dahsyatnya sampai menenggelamkan Atlantis.
Hmm.. mulai dari mana ya bukanya? Dari facebook dan twitter dulu ah, supaya
santai dikit. Pas gue baca, banyak status dan tweets teman- teman yang tidak
lolos. Kata- kata bijak pun keluar dari status dan tweets mereka. Termasuk
teman yang gue anggap bisa di kelas. Oh, oke.. mungkin mereka kurang beruntung.
Tau- taunya orangtua gue sudah ada dibelakang. Gue semakin grogi. Gue pun
membuka website snmptn, memasukkan NIS daaann.. gue lupa passwordnya. Hahaha.
Dua kali gue coba salah terus. “Apa yaaa?” Papah mulai gregetan liat gue yang
ngga ada serius-seriusnya ini. Pas yang ketiga kalinya gue berhasil. Tapi
karena kelamaan nunggu, papah pergi mandi. Tinggal mamah.
“Ayooo.. scroll ke bawah”
“Aduh, aku atut” campur sih antara takut dan penasaran.
Tangan kananku pegang mouse, sedangkan tangan kiri menutup mata. Andaikan
gue punya tangan tiga, mungkin yang satunya gue pake menutup telinga.
Suara musik bethoven mulai terdengar. JREENNGGG! Hasilnya? Gue LOLOS! Tapi
belum untuk saat ini. Seketika musik bethoven berhenti, tak ada suara apapun.
Ruangan menjadi hening. Gue hanya bisa menatap nanar layar pengumuman berwarna
merah. Yang ada hanya suara “yaaahh..” keluar dari mulutku. Gue ngga sanggup
untuk melihat wajah mamahku. Nanti gue nangis, gimana? Gue kan paling gengsi
kalo ketahuan nangis. Sampai- sampai waktu ada dzikir trus pada minta maaf sama
guru- guru, semua anak kelas 12 pada nangis. Hanya gue yang tidak. Beberapa
teman heran dan menatapku seakan- akan hati gue terbuat dari batu. Sadis amat. Yaah..
kalo mau nangis, nangis aja kali. Ngga perlu janjian.
Saat suasana masih hening,
terdengar suara lagu FUN.- sight of the sun. Kirain masih bagian dari backsound.
Ternyata hapeku bunyi. Dari Amri, pasti menelpon karena masih ada sisa telepon
gratisannya.
“Halo, assalamualaikum”
“walaikumsalam. Sudah mo ko
liat pengumuman?”
“he-eh. Kau? Lolos jo ko?
“Iiiii... tidak. Hahaha.
Kau? Pasti tidak juga”
“Iyo.”
“We nda lolos semua ki na.
Ayu, Tami, Ica, Dini, Aziz, wahida, nda ada yang lolos.”
Seketika
tawa gue meledak. Dan ngakak banget. Ternyata gue ngga sendiri.
“Sudah mi pale na. Moka ke
yang lain”
“Haha iyo”
Gue menarik nafas lega. Sorenya gue pergi ditemani sama papah untuk cari
buku SBMPTN di gramedia. Untuk menghibur anaknya, gue dibawa keliling di
Makassar sambil papah menjelaskan bangunan- bangunan bersejarah sewaktu tahun
70-80an. Meski ini selalu diceritakan setiap keliling-keliling. Dan rada bosan
dikit. Gue tetap menunjukkan antusias.
Malamnya, setiba di rumah. Gue
mulai berpikir. Waktu belajarku tinggal 20 hari, dan saat gue nulis ini tinggal
seminggu sebelum tes. Gue jadi berasa ikut Super Deal 2 Milyar yang dapat zonk.
Ngga bisa tidur.
Semangat yaa!
ReplyDeleteIyaaa :D
DeleteCoba lagi, kak!
ReplyDeleteHahaha... iya dek :)
DeleteKu kira kakak orang medan, pas scroll down eh bahasa makassar keluar rupa. .-.
ReplyDeleteBtw, wish your luck ya, kak! Semoga lulus utk yg SBMPTN-nya! :D
Aamiin. Makasih dik ^^
DeleteTetep semangat, pasti bisa dan sukses! :)
ReplyDeleteWaaaah, rekan seperjuangan ternyata! Sama-sama nggak lolos SNMPTN, hahaha. Tapi jangan sedih, masih ada SBMPTN nih. Ayo berjuang!
ReplyDeleteIyaaa :D kalo kamu ambil jurusan apa?
DeleteHmm.. Saya juga tidak lolos. Tapi untuk melanjutkan study bukan cuma SNMPTN jalannya. :D Coba terus! Selama ada niat, pasti ada jalan :)
ReplyDeleteCoba buka tirai kesempatan yang lain, siapa tau lolos dan bisa tidur. Semangat! ( .__.)9
ReplyDeletesemangat yaa!!! :)
ReplyDeleteNew Post: BRAND-DISCOVERIES NO. 1