Ternyata
*Naik sepeda di jalan dekat rumah*
PIIIIPPP PIIIPP PIIIPPP *klakson mobil*
Saya : *sambil menepi dan memaki dalam hati* Sialan ni mobil. Mobilnya mobil biasa lagi. Coba kalau ford atau lamborgini. Boleh klakson-klakson, saya kan nyaris masuk got besar karena panik. Mana sepedaan sudah paling pinggir lagi. Mobil kampret. Semoga bannya kempes deh.
*Mobil itu pun lewat*
*Saya lihat ke arah pengemudi*
*Bersiap memberikan tatapan penuh kemarahan*
*Namun tatapan penuh kemarahan itu seketika berubah menjadi sebuah senyuman. Sebab pengemudi itu ternyata om ku sendiri.*
PIIIIPPP PIIIPP PIIIPPP *klakson mobil*
Saya : *sambil menepi dan memaki dalam hati* Sialan ni mobil. Mobilnya mobil biasa lagi. Coba kalau ford atau lamborgini. Boleh klakson-klakson, saya kan nyaris masuk got besar karena panik. Mana sepedaan sudah paling pinggir lagi. Mobil kampret. Semoga bannya kempes deh.
*Mobil itu pun lewat*
*Saya lihat ke arah pengemudi*
*Bersiap memberikan tatapan penuh kemarahan*
*Namun tatapan penuh kemarahan itu seketika berubah menjadi sebuah senyuman. Sebab pengemudi itu ternyata om ku sendiri.*
Mestinya tetep diamuk sekaliaaanann...mumpung om sendiri.
ReplyDelete